Kamis, 30 Desember 2010

Ikan Guppy


Salam, aku baru beli ikan. Namanya ikan Guppy dan Black Molly. Sebelumnya sudah ada ikan sungai Tepuyu (Betok) dan Buntal darat (sungai). Untuk menambah isi aquarium tadi, ikan Guppy ku beli dua buah dan empat ekor black molly (ada yang putih, kuning dan warna burik-burik). Ikan tepuyu agak agresif dan lebih besar badannya maka ku pindahkan ke bak mandi. Sayangnya, umur Black molly pendek, satu persatu mati, tinggal satu black molly yang benar-benar black hitam. Bersamaan itu ada anak-anak ikan jumlahnya sepuluh buah. Ku kira anak blackmolly, dari induk yang mati itu. Semakin besar makin jelas bahwa itu anak ikan guppy. Yang hidup tinggal empat ekor kini. Pengetahuanku makin bertambah soal ikan hias dari internet dan pengalaman pribadi. Ayo cari pengalaman baru sebanyak-banyaknya. Murid-muridku sering ke rumah selalu memperhatikan ikan. Ku ajarkan mereka untuk mencintai binatang.

Guppy awalnya hidup di rawa air payau. Ikan ini berkembang biak dengan cara beranak sehingga pemijahannya tergolong mudah. Induk jantan mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang, mempunyai gondopodium ( berupa tonjolan memanjang di belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal berupa sirip panjang. Untuk indukan betina mempunyai tubuh gemuk, warna yang kurang cerah, sirip punggung kecil,

sirip perut berupa sirip yang halus.

Selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi. Guppy dibagi berdasarkan bentuk ekornya yaitu wide tail ( ekor lebar) , sword tail ( ekor panjang) , dan short tail ( ekor pendek) . Tiap varietas mempunyai 4 macam bentuk ekor. Varietas terbaru yaitu Ribbon/ Swallow. Ini merupakan varietas baru dari berbagai persilangan menyebabkan mutasi gen merupakan hasil dari kawin silang (sumber: RASYA AQUARIAN & RASYA PERCETAKAN)

Jumat, 29 Oktober 2010

Indonesia kembali Berduka


Sepanjang tahun kita menghadapi cobaan. Mungkin dengan itu kita akan lebih mensyukuri arti hidup dan kebersamaan. Kebhinekaan memang harus dipertahankan untuk keberlangsungan bangsa ini. Satu hal kita harus menghormati keyakinan seseorang, adalah suatu perjuangan dari dirinya. Seperti dia......

Rabu, 24 Maret 2010

Pantai Bangka Belitung


Anda akan merasakan suasana pantai yang masih alami di Bangka dan Belitung. Panorama alam pantai yang masih asri akan membuat perasaan senang, bahagia dan tentram. Yoo, kite ke pantai alam Bangka Belitung

Sabtu, 27 Februari 2010

Tapai sederhana

1. Ragi dan singkong yang bagus
2. Setelah dikupas, cuci bersih singkong lalu kerok bagian luarnya agar kesat.
3. Selama proses peragian simpan tape dalam daun pisang
4. Yang paling penting adalah menjaga semua bahan tape terciprat apalagi bersentuhan dengan minyak goreng. Intinya membuat tape harus benar2 HIGIENIS.

Tapai Enak

1. Masak ketan seperti memasak nasi. Kalau mau warna hijau seperti tape ketan muntilan, air untuk masak, dikasih pewarna. Kalau mau warna merah, kasih pewarna merah, jangan dikasih pewarna kuning :-)
2. Kalau sudah masak, ketan tersebut perlu dibiarkan supaya dingin. Mamaku dulu mendiamkannya 1/2 hari. Supaya benar-benar dingin, ditaruh di tampah yang dialasi daun pisang, kalau sekarang, alasin aja pakai plastik. Dibuat sedemikian rupa sehingga luas permukaan ketan jadi sebesar mungkin (dijereng-jereng)supaya cepet dingin.
3. Malamnya (pagi masak ketan), ketan tersebut ditaburi ragi tape. aku ndak tahu berapa banyak ragi tapenya. Seingatku, ragi tape dalam bentuk bulatan pipih diameternya kira-kira 3 cm, tebal 0.5 - 1.0 cm. Ambil aja dulu 2 - 3 buah. Ditumbuk sampai halus. Baru ditaburkan ke tape yang sudah dingin dan masih di tampah.
4. Siapkan tempat, boleh panci tapi mesti tahan asam. Ndak boleh panci aluminium. Panci tersebut dilapisi daun pisang di sisi dalam. Plastik juga boleh. Lalu buat larutan gula kira-kira 1 gelas. Berapa % kepekatan, aku ndak tau pasti. Misal 1 gelas air putih suhu kamar, jangan panas, kasih aja gula 20-30% pokoke lebih manis dari teh manis.
5. Pindahkan ketan dari tampah kedalam panci. Jangan seluruhnya langsung dipindah. Mindahnya layer demi layer di pancinya. 1 layer bisa 2-3 cm. Tiap layer disiram air gula merata. Terus lanjutkan sampai layer terakhir.
6. Tutup panci dengan daun pisang atau plastik di atasnya. Kalau nutupnya pakai plastik, mesti ditutup lagi pakai tutup panci. Intinya adalah jangan ada cahaya yang masuk. ragi suka yang gelap-gelap.
7. Diamkan saja selama 3-4 hari. Kalau aku dulu, ngemis-ngemis sama mamaku, supaya dibuka pada hari kelima. Biar alkoholnya keluar banyak.
8. Kalau resep di atas tidak / kurang enak, parameter yang bisa diubah adalah jumlah ragi dan konsentrasi air gula. Ragi juga berperan. Ada ragi yang bisa enak ada yang kurang enak.

* 2 tahun lalu (chndram/net)

Sabtu, 09 Januari 2010

Aku ke bandung, mengenang Asyura pas liburan lagi. Agenda lainnya cari kawan kuliah dulu, dapat hanya empat orang, Malki Sidik, Firmansyah diyata dan Amin Mustakim. Yang lain pada entah kemana, maklumlah sudah 12 tahun.
Powered By Blogger

Menurut Anda apakah Bangka Belitung propinsi mandiri ?